10 Juni 2014

My JOB

Ada yang tau pekerjaan saya apa??

iya, saya seorang "trainer",.wuii ngeri sepertinya melihat jabatan yang diemban, saya juga bergidik ketika ada teman yang bertanya apa pekerjaan saya. Takut terlalu tinggi..
Kita tau apa yang dikerjakan seorang trainer, iya mengajar, memberikan informasi, mengembangkan orang lain, dan lain sebagainya.

Enak kah menjadi seorang trainer?
Bagi saya ini suatu kebanggan yang tak terhingga, bayangkan seorang muda seperti saya mendapat kehormatan untuk "Mengajar" para petinggi-petinggi perusahaan di Negri ini. Yang kalau saya tidak menjabat title ini mungkin saya dipandang sebelah mata dan tidak didengar, tetapi karena ada embel-embel Trainer dibelakang nama saya sontak orang-orang tersebut ternganga ketika mendengar setiap kata yang saya ucapkan.


Tetapi dibalik kebanggaan tersebut, tersirat tanggung jawab yang SANGAT BESAR! iya, sangat besar!! kenapa saya bilang sangat besar, karena apa yang saya omongkan akan didengar banyak orang, dan setiap orang merekam apa yang saya ucapkan. dan itu dapat menjadi Bumerang buat saya, ketika apa yang saya omongkan tidak saya lakukan. Dan ini berat! karena memang apa yang diomongkan itu sesuai dengan tulisan teory maupun penelitian yang sudah dilakukan, namun sering teory tersebut hanya cocok dipakai sebagai teory semata yang enak untuk didengar dan dilihat, tetapi ketika kita mencoba mengaplikasikannya tidak semudah dan seindah yang kita dengar.

Selain itu kenapa besar tanggung jawab, karena banyak dari peserta saya yang berharap banyak tentang perubahan hidup mereka dengan mendengar apa yang saya sampaikan. Iya kalau apa yang saya sampaikan sesuai dengan kebutuhannya, iya klo apa yang saya berikan dapat merubah hidup mereka, klo tidak?! saya bisa dicap sebagai Trainer abal-abal.. Hahahaha...

Gampang kah untuk menjadi seorang trainer?
Jawaban yang lumayan lama untuk dipikirkan, bagi saya untuk menjadi seperti saya sekarang dibutuhkan waktu kurang lebih 7 tahun untuk terus belajar dan meningkatkan skill saya. Jadi silahkan dipikirkan gampang tidaknya.. tetapi jangan kuatir, kalau kita punya mentor yang baik dan hebat, tidak perlu selama itu untuk menjadi trainer. Seperti yang sekarang ini saya sedang jalani 4 tahun terahir ini, saya digembleng oleh duo master trainer hebat dari HRExcellency, iya tempat saya berjibaku bersama mengembangkan Kecerdasan emosi untuk Indonesia. Sebut saja namanya Anthony Dio Martin, dan Max Sandy, mereka yang bertanggung jawab dibalik saya yang sekarang ini, karena memang merekalah saya ada diposisi sekarang, posisi yang mungkin banyak orang inginkan. Memang tidak banyak orang mendapat kehormatan seperti yang saya dapat, yaitu kehormatan untuk mengenal duo makhluk tersebut..

Apa yang diharapkan ketika menjadi seorang Trainer?
Hal sangat saya harapkan ketika didepan kelas memang tidak muluk-muluk, saya tidak berharap semua orang datang menyalami saya dan mengucapkan terima kasih hidup mereka berubah, atau berharap perusahaan yang saya datangi akan menjadi perusahaan yang hebat setelah mendengar apa yang saya sampaikan, atau ketika saya bertemu dengan mantan peserta saya mereka akan ingat bahwa saya orang yang mengispirasi mereka, tidak..iya, tidak itu, bukan itu harapan utama saya.. (walau itu keinginan saya yang besar)

Harapan saya, supaya satu dari "semua orang" itu menjadi berubah lebih baik sedikit saja, iya sedikit saja. Semisal dulunya sangat pelit untuk tersenyum, sekarang mulai tersenyum walau cuma 1 minggu sekali. Bagi saya itu cukup.. tidak muluk-muluk kan??


salam
ds.

2 komentar:

kurniARI mengatakan...

Keren,,, tidak semua orang bisa menghargai dan berharap banyak atas apa yang sudah dia miliki. Dan tidak semua orang bisa berharap sedikit saja ketika sudah terlalu ada diatas, berbagi kesukacitaan terhadap yang lain.

Terima kasih, inspiring Pak

kurniARI mengatakan...

Inspiring Pak,,, tidak semua orang bisa mensyukuri atas apa yang sudah dicapai. Dan tidak semua orang bisa berbagi atau hanya berharap sedikit ketika dia sudah diberikan banyak hal.

Keren